Halaman

Islamic Widget

Rabu, 11 Mei 2011

The World of Informatics Engineering

TEKHNIK INFORMATIKA


Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering), sedikit mengalami pergeseran makna di realita dunia industri, bisnis, pendidikan maupun kurikulum Teknologi Informasi (TI) di tanah air. Di industri, para tester, debugger dan programmer sering salah kaprah menyandang gelar Software Engineer. SMK di Indonesia juga latah dengan membuka jurusan Rekayasa Perangkat Lunak, meskipun secara kurikulum hanya mengajari bahasa C atau Pascal (mungkin lebih pas disebut jurusan pemrograman komputer) ;) Tulisan ini berusaha meluruskan salah kaprah yang terjadi tentang Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) berdasarkan kesepakatan, acuan, dan standard yang ada di dunia internasional.
Sejarah munculnya Rekayasa Perangkat Lunak sebenarnya dilatarbelakangi oleh adanya krisis perangkat lunak (software crisis) di era tahun 1960-an. Krisis perangkat lunak merupakan akibat langsung dari lahirnya komputer generasi ke 3 yang canggih, ditandai dengan penggunaan Integrated Circuit (IC) untuk komputer. Performansi hardware yang meningkat, membuat adanya kebutuhan untuk memproduksi perangkat lunak yang lebih baik. Akibatnya perangkat lunak yang dihasilkan menjadi menjadi beberapa kali lebih besar dan kompleks. Pendekatan informal yang digunakan pada waktu itu dalam pengembangan perangkat lunak, menjadi tidak cukup efektif (secara cost, waktu dan kualitas). Biaya hardware mulai jatuh dan biaya perangkat lunak menjadi naik cepat. Karena itulah muncul pemikiran untuk menggunakan pendekatan engineering yang lebih pasti, efektif, standard dan terukur dalam pengembangan perangkat lunak.
Dari berbagai literatur, kita dapat menyimpulkan bahwa Rekayasa Perangkat Lunak adalah:
Suatu disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal requirement capturing (analisa kebutuhan pengguna), specification (menentukan spesifikasi dari kebutuhan pengguna), desain, coding, testing sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan.
Rekayasa Perangkat Lunak bukan merupakan cabang ilmu Computer Science yang mempelajari tentang technical coding. Ini yang sering salah kaprah dipahami, sehingga pelajar, mahasiswa atau bahkan calon dosen ;) shock ketika dihadapkan dengan buku-buku textbook Rekayasa Perangkat Lunak yang selalu tebal dengan penjelasan sangat luas tentang bagaimana perangkat lunak diproduksi, dari aspek requirement capturing, desain, arsitektur, testing, kualitas software, sampai people/cost management. Dan ini adalah suatu kesepakatan yang sudah diterima umum tentang Rekayasa Perangkat Lunak, sejak jaman Roger S Pressman menulis buku “Software Engineering: A Practitioner’s Approach”, sampai Ian Sommerville yang kemudian datang dengan buku “Software Engineering” yang sudah sampai edisi ke 7, maupun pendatang baru semacam Hans Van Vliet, Shari Lawrence Pfleeger maupun James F Peters.


Tujuan Prodi Tekhnik Informatika (Informatics Engineering) Leave a Comment.

Prodi Teknik Informatika/S-1 memiliki visi menjadi prodi unggul dengan menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang Sistem Informasi-Jaringan komputer & mampu bersaing di tingkat nasional.


Untuk mencapai visi tersebut Prodi Teknik Informatika/S-1 memiliki misi menghasilkan lulusan yang ahli & profesional yang memiliki kualifikasi antara lain:
a.Mempunyai kemampuan membangun (perencanaan, analisis, desain, implementasi), mengelola & memelihara Sistem Infomasi berbasis komputer dengan menggunakan metode, teknik, & alat bantu tertentu berikut dokumentasinya
b.Mempunyai kemampuan membangun (perencanaan, analisis, desain, implementasi), mengelola, & memelihara sistem jaringan komputer dengan menggunakan metode, teknik, & alat bantu tertentu berikut dokumentasinya
Tujuan umum pendidikan akademik di Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, IST AKPRIND Yogyakarta adalah:
1. Mendidik manusia Indonesia seutuhnya untuk menjadi manusia sosial, ahli dan memiliki kemampuan penalaran secara individual dalam bidang sains dan teknologi serta memiliki jiwa dan tekad melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
2. Menumbuhkan dan memelihara sains dan teknologi, serta melakukan penelitian ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat
3. Membina ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, membina budi pekerti luhur, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat cinta tanah air sehingga melahirkan sumber daya manusia yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa
4. Menyiapkan tenaga ahli yang cakap, terampil dan tanggap terhadap perkembangan masyarakat, dapat berdiri sendiri dalam menumbuhkan dan memelihara disiplin ilmu yang diikutinya/dipilihnya
5. Mengembangkan tata-kehidupan akademik yang selaras, serasi dan seimbang untuk mewujudkan ciri khas kepribadian bangsa

PEMROGAMAN DATABASE Leave a Comment

Basis data (bahasa Inggrisdatabase), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunakyang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
Istilah “basis data” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar